Wednesday, August 11, 2021

Quran Surat Shad Ayat 35

قَالَ رَبِّ ٱغْفِرْ لِى وَهَبْ لِى مُلْكًا لَّا يَنۢبَغِى لِأَحَدٍ مِّنۢ بَعْدِىٓ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ 

Arab-Latin: Qāla rabbigfir lī wa hab lī mulkal lā yambagī li`aḥadim mim ba'dī, innaka antal-wahhāb 

Terjemah Arti: Ia berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi". 

Tafsir Quran Surat Shad Ayat 35 34-36 Dan sungguh Kami telah menguji sulaiman dan Kami meletakan seperuh tubuh anaknya di atas singgasananya. Anak ini lahir setelah sulaiman bersumpah akan menggilir istri-istrinya, sehingga masing-masing dari mereka akan melahirkan seorang penunggang kuda yang handal yang berjihad di jalan Allah, namun ia tidak mengucapkan ‘insya Allah’ lalu sulaiman melakukan sumpahnya, tetapi tidak seorangpun dari mereka yang mengandung kecuali seorang istri yang akhirnya melahirkan separuh jasad bayi. Kemudian sulaiman kembali kepada tuhannya dan bertaubat dia berkata ”wahai tuhanku ampunilah dosaku, dan berikanlah kepadaku kerajaan yang besar yang tidak akan dimiliki oleh seorang pun sesudahku, sesungguhnya Engkau maha banyak berderma dan memberi” maka Kami mengabulkan permintaannya, Kami menundukan angin untuknya sehingga ia berhembus sesuai dengan keinginannya, ia taat kepada sulaiman sekalipun ia keras lagi kuat.

 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia 35. Sulaiman berkata, “Wahai Rabbku! Ampunilah dosa-dosaku, dan berilah aku satu kerajaan yang spesial untuk diriku yang tidak bisa dimiliki oleh siapa pun sesudahku, sesungguhnya Engkau ya Rabbi pemilik karunia yang melimpah dan anugerah yang besar.” 

Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) 35. قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِى (Ia berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah aku) Atas dosa yang aku perbuat yang Engkau uji aku dengannya. وَهَبْ لِى مُلْكًا لَّا يَنۢبَغِى لِأَحَدٍ مِّنۢ بَعْدِىٓ ۖ( dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku) Yakni tidak ada seorangpun setelahku yang memiliki kerajaan seperti itu. إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ(sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi) Yakni sungguh Engkau banyak memberi pemberian yang besar. Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah 35. Nabi Sulaiman berkata: “Tuhan ampunilah aku atas dosa-dosa yang menjadi sebab datangnya bala’ ini padaku. Engkau telah menganugerahkan kerajaan yang tidak Engkau anugerahkan kepada selain aku. Sesungguhnya Engkau Dzat Yang Banyak Memberi Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah (Ia berkata, "Ya Rabbku! Ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak patut dimiliki) maksudnya, belum pernah dimiliki (oleh seorang jua pun sesudahku) artinya, yang tidak layak dimiliki oleh orang selainku. Pengertian ungkapan ini sama dengan makna yang terkandung di dalam firman-Nya yang lain, yaitu, 'Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah?' (Q.S. Al-Jatsiyah, 23) yakni selain Allah (sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.") An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi Dalam tobatnya dia berkata, 'ya tuhanku, ampunilah aku dari dosa-dosaku yang menyebabkan engkau menimpakan cobaan ini kepadaku, dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan agung yang tidak akan dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sungguh, engkaulah yang maha pemberi lagi maha pemurah. '36-38. Allah menerima tobat dan doa nabi sulaiman, kemudian kami tundukkan kepadanya angin yang berembus dengan baik maupun dengan kencang menurut perintahnya, berembus ke mana saja yang dikehendakinya sehingga dia dapat menempuh perjalanan jauh hanya dalam sekejap. Dan kami tundukkan pula untuknya setan-setan dan jin-jin, semuanya ahli bangunan dan penyelam. Mereka ahli membangun istana, gedung megah, tempat peribadatan, bahkan hiasan dari keramik seperti patung, cawan, teko, dan sebagainya; serta ahli mengambil berbagai perhiasan dari dasar laut, seperti mutiara dan marjan. Mereka tekun bekerja (lihat pula: surah al-anbiy'/21: 81'82; saba'/34: 12'13), dan adapun setan yang lain yang tidak mematuhi perintahnya, mereka ter-ikat dalam belenggu sehingga tidak mengganggu mereka yang bekerja.


Referensi: https://tafsirweb.com/8521-quran-surat-shad-ayat-35.html

No comments:

Post a Comment